Apa sih “Goal” yang di kejar di Sekolah:
1.
Memperbaiki Akhlaq 2. Menjadi Khallifatulloh fil ardh yang Rahmatan lil ‘alamin
3. Memiliki Jiwa kepemimpinan (Leadership)
4. Menjadi Pengusaha
Empat hal itu menjadi landasan pokok untuk penerapan materi
dan konsep belajar (Kurikulum) di Sekolah.
Mengapa Memperbaiki Akhlaq, karena asal muasal semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia jika di landasi dengan akhlaq yang baik maka pasti akan menjadikan tugas sejatinya manusia jadi terwujud yaitu sebagai Rahmat bagi sekalian Alam.
Mengapa Memperbaiki Akhlaq, karena asal muasal semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia jika di landasi dengan akhlaq yang baik maka pasti akan menjadikan tugas sejatinya manusia jadi terwujud yaitu sebagai Rahmat bagi sekalian Alam.
Rahmatan lil ‘alamin, ini akan menjadikan manusia sadar akan perannya yang hakiki. Maka pasti kelanjutannya manusia tersebut akan cinta lingkungan. Akan meminimalisir dampak yang merusak bagi lingkungan. Dan berupaya untuk seimbang dalam siklus kehidupan.
Mengapa Menjadi Khalifah, Karena manusia adalah mahluk Alloh paling sempurna dari sisi fisik maupun mental. Dengan di anugerahi akal maka menjadikan manusia sebagai mahluk terbaik yang di ciptakan Alloh. Bahkan manusia satu2nya makhluk yang dapat memberikan nama-nama bagi apapun yang ada di alam semesta ini. Ini adalah suatu anugerah yang sangat luar biasa. Maka dari itu sudah merupakan tugas manusia sebagai Pemimpin dalam ranah kehidupan ini.
Leadership, manusia mestinya menguatkan jiwa tersebut agar mampu bertahan dalam kondisi sesulit apapun. Karena sejatinya manusia adalah pemimpin. Minimal pemimpin bagi dirinya dan keluarganya. Jika landasan kepemimpinan ini akhlaqul karimah maka InsyaAlloh untuk membangun suatu peradaban yang baik akan sangat mungkin di wujudkan. Karena pemimpin yang baik akan membentuk masyarakat yang juga jauh lebih baik.
Kenapa bisnis (Entrepreneur), simplenya karena Rasululloh juga begitu. Jadi secara kaffah menjalankan sunnah. Mencontoh nabi karena memang Nabi di ciptakan sebagai Contoh dan Teladan yang baik. Tapi memang didalam catatan sejarah bahkan di Al Quran profesi yang dekat dengan perubahan dan membangun peradaban adalah Pengusaha dan Guru. Jadi sangat besar dampak yang bisa di lakukan oleh seorang Pengusaha yang jaya dengan akhlaqnya yang baik serta dengan jiwa kepimpinan yang dia miliki. Maka sangat memungkinkan untuk membangun suatu iklim yang baik dalam tatanan kehidupan di masyarakat. Point catatan, jika dia seorang pengusaha yang hebat pasti dia bisa menjadi seorang guru hebat, begitu juga sebaliknya jika dia seorang Guru yang hebat dia pasti bisa menjadi seorang pengusaha hebat.
Awal
Siapa sebetulnya yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut terbesit pertanyaan awal.
Yaitu, sebetulnya kepada siapakah anak di titipkan oleh Sang Pencipta ?
Jawabannya adalah orang tua. Dari jawab tersebut sejatinya kita semua tau bahwa
tanggung jawab terhadap anak-anak akan dipertanggung jawabkan oleh orang tua
kepada Tuhannya. Karena anak tersebut akan menjadi “Makmum” apa dan siapa
adalah hasil petunjuk dan pembiasan yang di terapkan orang tua dirumah. Karena
memang rumah adalah tempat pembentukan akhlaq pertama kali bagi seorang anak.
Karena orang tua sebagai contoh dan teladan anak di rumah. Rumah adalah
lingkungan pertama anak, dan memberikan pengaruh sangat besar.
Para orang tua harus sadar betul akan hal ini sehingga orang tua dapat berperan untuk memunculkan potensi terbaik anak (baca : bakat).
1. Enjoy (senang), hal tersebut harus menyenangkan untuk dilakukan.
2. Easy (mudah), bagi orang tersebut harus mudah. Karena bisa jadi untuk orang lain tidak
semudah dia mengerjakannya.
3. Excellent (bagus), hasilnya harus bagus dan maksimal, bukan asal-asalan.
4. Earn (menghasilkan), dari semua yang dilakukan tersebut harus lah memperoleh hasilnya.
Dalam hal ini tinjauannya dapat dari sisi ekonomi.
3. Excellent (bagus), hasilnya harus bagus dan maksimal, bukan asal-asalan.
4. Earn (menghasilkan), dari semua yang dilakukan tersebut harus lah memperoleh hasilnya.
Dalam hal ini tinjauannya dapat dari sisi ekonomi.
Untuk melihat bakat tersebut harus lah diamati dari dua aspek. Yaitu, sisi fisiknya dan sisi sifatnya. Seorang anak yang nampaknya biasa – biasa saja. Sabar, cendrung berfikir ulang untuk mengambil keputusan, lebih banyak berfikir ketimbang aksi. Sifat ini mungkin di butuhkan untuk profesi tertentu. jadi selaku orang tua juga mesti jeli melihat hal – hal yang muncul dari anak.
Orang- orang yang suskses dalam kehidupan saat ini yang kita lihat dan temui. Adalah orang-orang yang menemukan bakatnya dan mengembangkannya hinga maksimal. Sedangkan orang yang tidak menemukan bakatnya hanya akan jadi manusia biasa-biasa saja “tidak melejit”.
Catatan dalam acara
“Open Mind” yang di adakan di Sekolah Alam Auliya Kendal. 5 Juli 2014
Pemateri : Lendonovo (Penggagas Sekolah Alam)
Pemateri : Lendonovo (Penggagas Sekolah Alam)